Kupu-kupu yang Lucu, Berita Apa yang Kau Bawa?


                Sahabat Bumi Manusiawi atau yang suka saya sapa dengan singkatan Samawi yang terkasih. Apa kabar? Lama ya, kita tidak jumpa di bilik ini? Semoga senantiasa dalam lindungan kasih Allah ya semuanya.  Jujur, saya memang agak malas mengurus blog ini selama ini karena nyaris menulis untuk sendiri, tidak memberi kesan, pesan dan makna bagi Samawi. (Pikir-pikir, kalau blog akhirnya cuma bisa dinikmati sendiri, lalu apa beda blog dengan buku harian? BLOG HARUS BISA MENCERAHKAN, MENGGUGAH, MENGGELITIK, MENDIDIK  kalau TAK BISA MEMPERKAYA SECARA MATERI untuk pengasuh pun pembacanya. Kesalahan ada di saya Samawi, karena metode dan cara penyampaian pesan pun kesan dari blog tercinta ini mungkin saja tergolong berat dan membosankan buat Anda sekalian. Anda tentu mau tahu kenapa kog saya jadi tertarik menulis di blog lagi kan? Nanti deh wanka-wanka semua pasti akan saya kasih tahu. Mari simak dulu apa yang saya alami berikut ini. 
                Oya, Samawi...saya itu bukan tipe orang yang percaya pada takhyul, namun juga bukan orang yang percaya sama yang namanya kebetulan. Tapi, pengalaman janggal hari ini mau tak mau menggoda saya untuk bermain antara-antara. Hehehe… Antara percaya sama takhyul ATAU kebetulan. Dan dua-duanya tetap tidak bisa saya tentukan mana yang paling tepat. Nah, Sahabat Bumimanusiawi mungkin bisa membantu nanti seusai mengeja kata per kata di persembahanku kali ini. Tapi, kembali, mengapa kog saya tiba-tiba jadi tergoda mengurus lagi blog tercinta ini, ya? Ini tidak lain karena perkenalan saya dengan Tante CNH. Hehehe…penasaran kan, siapa itu Tante semlohoi? Anda akan saya beritahu nanti. Tenang saja. Kita teruskan dulu cerita tadi, yuk!

diambil saat saya berdiri hendak mendengarkan bacaan Injil

                Begini kelanjutannya. Tadi (Selasa, 19 Maret 2013) sore sekitar pukul 18.00 wst. kami para pengurus Dewan Paroki St. Yoseph Kediri dilantik untuk masa bakti 2013-2016. Dan kejadian janggal yang menggoda saya percaya sama takhyul atau sebaliknya hanya sebuah kebetulan itu pun terjadi. Saya juga yakin, Anda pasti akan merasakan hal yang sama jika mengalami juga pengalaman yang sama di kejadiian sebelumnya yang hanya berselang 2 bulan. Itulah yang saya alami.
               Bayangin, deh! Kurang lebih 2 bulan yang lalu saya alami kejadian serupa yaitu saat diundang untuk menghadiri pemakaman seorang anggota Stasi St. Antonius, Gurah. Sehari-hari meski kami satu Gereja, saya boleh dibilang tidak begitu dekat sama almarhum. Selain karena almarhum jarang ke Gereja karena sakit-sakitan, juga karena setelah pindah alamat agak ke pusat Paroki, saya suka memilih ikut misa di Gereja paroki daripada ke Gereja Stasi St. Antonius Gurah apabila di Gurah tidak kebagian tugas melayani. Tapi lupakan soal itu, karena yang mau saya bagikan kepada Anda saat ini adalah kejadian unik yang saya alami di area pemakaman almarhum di hari itu. 
                 Sewaktu Pastor/Romo yang memimpin upacara penguburan memulai upacara, tiba-tiba seekor kupu-kupu berwarna hitam kecoklatan berbintik-bintik putih hinggap di pinggiran luar dari buku panduan upacara yang saya pegang dalam keadaan terbuka. (Bagi yang non katolik, mau saya jelaskan bahwa sudah menjadi kebiasaan di Gereja Katolik untuk memakai buku panduan jika ada upacara bertema khusus dalam hal peribadatan menandakan kesatuan dan kesehatian umat memadahkan puji syukur kepada Yang Kuasa). Kupu-kupu ini betah hinggap di sana selama hampir  10 menitan hingga doa dan pendupaan peti jenazah selesai padahal angin saat itu cukup kencang sampai-sampai saya harus memegang rapat lembaran buku panduan tersebut agar tak dibolak-balikkan oleh angin. Barulah, pas peti hendak diturunkan ke liang lahat, kupu-kupu itu terbang dan anehnya terbangnya nyaris vertikal ke atas (sungguh aneh, bathinku saat itu). Ah, ini fenomena alam yang bisa saja terjadi kapan saja dan pada siapa saja, demikian bathinku saat itu berkata. Dan nyatanya memang tidak ada apa-apa setelahnya selain televisi di rumahku mulai gencar memberitakan AU jadi tersangka KPK. (Hehehe…. Ngelanturnya kumat). Lalu saya nyaris lupakan kejadian janggal itu. Sampai ya, sampai tadi sore itu.

diambil saat saya duduk mendengarkan khotbah

            Misa baru dimulai. Lagu pembukaan belum habis dinyanyikan mengiringi perarakan 5 imam konselebrans (memimpin secara berjamaah dengan satu imam utama) ketika makhluk mungil bersayap lebar tapi dibalut warna indah itu tiba-tiba hinggap persis di jari telunjuk saya seperti yang anda saksikan di gambar di postingan ini. (Hehehehe…jangan bilang-bilang Romo ya kalau aku tadi jepret sembunyi-sembunyi saat memasuki sesi khotbah) Dan juga sangat penting, “Jangan Meniru Kenakalan Saya Ini! Anda hanya bisa jika Anda sendiri membolehkannya alias cukup bernyali di tengah khusuknya suasana peribadatan karena device yang saya pakai adalah…………………….hehehehe…. Kamera Handphone. Ckckckckck…..!!!! Geleng-geleng kepala, deh, wajib saat baca ini kalau tahu gimana suasana misa di Gereja Katholik khususnya di St. Yoseph Kediri yang mana mewajibkan umat mematikan HP saat misa berlangsung. Anda harus bisa percaya kalau lihat angle/sudut hasil jepretannya yang nyaris tak menampilkan informasi apa-apa selain kupu-kupu dan jemari saya. Maklum, aku jepretnya dengan cara jongkok ke arah kolong bangku yang saya duduki. 
                   Kupu-kupu itu betah di jari telunjuk saya dan selalu mukanya menghadap ke saya. Nah, ini yang bikin tambah gemas ‘kan? Bayangkan, dari pembukaan sampai saat khotbah, berapa kali saya menggerakkan badan untuk duduk dan berdiri mengikuti tata gerak upacara yang tengah berlangsung? Tapi, kupu-kupu itu tetap saja betah bertengger di sana dengan wajah selalu menghadap ke saya. Saya tak berani mengusir dan memang tidak mau karena pikirku, kupu-kupu ini mungkin saja sedang letih dan menemukan tempat yang aman buat istirahat terbang di jariku. Dia makhluk Tuhan dan aku sedang menghadap Tuhan saat itu. Bodoh kalau saya mengusirnya sebab siapa tahu Tuhan malah berkenan akan kehadirannya di saat itu dan membiarkannya menghadap hadirat-Nya dengan cara seekor binatang. Ya sudahlah, biarkan saja di sana meski untuk itu saya jadi agak tidak konsen sama khotbah Romo yang sedapat-dapatnya aku petik pesan intinya supaya kita para pengurus baru bisa meneladani St. Yoseph, suami Maria, ayah angkat Yesus di dunia yang terkenal dengan kesederhanaannya itu dalam mengemban tugas keparokian selama tiga tahun mendatang.
                   Yang lebih mendatangkan keanehan lagi neh, makhluk mungil tapi cantik itu terbang tepat ketika Romo menyelesaikan khotbahnya dan kami para pengurus sebentar lagi dipanggil maju ke depan untuk diambil sumpahnya. Dan….terbangnya lagi-lagi dengan cara nyaris vertikal. Tret….trelelele…tret….trelelele…. Aku nyaris lemas seketika. Kog vertikal lagi sih? Itu kan cara terbang kupu-kupu dengan warna dan ukuran yang sama sekitar dua bulan lalu di upacara pemakaman itu? Takhyul apa kebetulan? Takhyul apa kebetulan? Takhyul apa kebetulan? Dua kata ini mau tidak mau mulai sejak itu samapai saya menuangkan ini di sini untuk Samawi terkasih sungguh mengganggu nalar waras dan nurani beriman saya. Dan saya tetap saja bingung sampai detik ini. Titik. Bagaimana, ada yang bisa bantu menjelaskan kepada saya fenomena ini, Samawi semua? Saya tunggu kehadiran jejakmu di link komentar di bawah.

Terima Kasih Tante CNH
                Sebentar sob, tunggu dulu. Saya jelaskan dulu siapa Tante CNH yang saya singgung di muka tadi. Hehehe…. Kasih tahu gak ya? “Kasih tahu, Mas!”, demikian rajuk istri saya dengan manjanya yang khas. “Pengen tahu saja apa pengen tahu banget?”, godaku lagi dengan wajah dibuat makin cengengesan. Biasa, jurus lelaki kalau lagi pengen lihat wanita makin manja, aku gunakan juga meski itu untuk istriku sendiri yang memang tak akan habis-habisnya aku godain sampai diri ini meregang nyawa.  Dasar cinta mati. Hehehe….
Aduh…aduh… iya deh aku kasih tahu. Habis, pinggangku kesakitan neh kena cubitan Sang Empunya nama di cincin nikah yang melingkar di jari manisku. Tante CNH itu Sahabat Bumi Manusiawi adalah CashnHits? Hehehe…kena deh…. Siapa itu? Namanya kog aneh banget ya?
               Yap, Cashnhits itu bukan manusia Sobat. Tepatnya website yang dikelola manusia. Nah website itu adalah sejenis PTC (Paid To Click) yang membayar kita kalau ngeklik iklan yang dia tampilkan di webnya. Nah, gara-gara aku berkenalan dengan website itu 4 hari yang lalu, aku pun tergoda untuk mengajak Anda sekalian untuk turut gabung bersama saya mengais rezeki sampingan tanpa modal selain koneksi internet dan laptop/komputer. Itu doang yang dibutuhkan dan Anda bisa segera mengembalikan modal buat beli pulsa modem internet dengan cara gabung di web itu. Daripada internet dipakai buat buang-buang duit, mending kita pakai untuk hasilkan duit tambahan. Betul kan, sobat? Nah, masalahnya, di mana aku bisa promosikan itu? Di facebook? Bisa sekali. Tapi, gimana caranya? Apa langsung saja copy paste url link referral kita di sana? Saya termasuk orang yang memilih tidak untuk itu. Secara aku punya blog. Kenapa tidak dimanfaatkan saja buat promo sambil nuang gagasan? Maka, jadi deh, Anda sekalian saya ajak mampir di mari. Selain Anda bisa berdiskusi hangat dengan saya sebagai sesama pencinta kehidupan di bumi yang mestinya manusiawi terhadap siapa dan apapun, sembari kita mengeruk dollar eh rupiah ding dari Tante CNH eh salah CashnHits. Anda tertarik mau gabung, silakan klik saja di sini, dengan sendirinya anda akan dihantar menuju web tersebut. Nanti di sana, akan ada serangkaian menu. Pilihlah menu regis, lalu silahkan Anda daftarkan diri Anda. Jika bingung, baliklah di mari dan bertanyalah. Saya akan dengan senang hati membantu Anda. Ringkasnya, tanpa perkenalan dengan CashnHits, saya tidak mungkin menuangkan pengalaman janggal saya tadi kepada Anda di sini, Sobat. Dan blog ini tetap akan nganggur karena dimiliki oleh orang goblok, dan bukan go blog. So, perkenankan saya ucapkan, “Terima Kasih Tante CNH”.

       “Waduh, kog enak banget. Tambah dong….!” Tahu-tahu rasa sakit di pinggangku tadi berganti kecupan hangat di pipiku. Dan aku pun berlari mengejar si pengecup barusan, jurus ngarep nambah pun ditempuh. Ciaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttt……

Comments

  1. Hai...selamat sudah dilantik jadi pengurus DPP, tugas pelayanan semakin bertambah. Kupu-kupu cantik yang hinggap itu pertanda keindahan dalam tugas menanti di depanmu...jangan lupa sertakan Tuhan dalam setiap keindahan yang kau temui ya, semuanya indah apalagi bila kamu berani memberi berkat pada semua orang yang kau temui dan kau layani....Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
  2. @Mb Vero: ampun suhu.... hormat dan takjimku untuk panjenengan. Sebuah kehormatan besar bagi saya atas kunjungan Anda. Terima kasih utk kunjungannya. Terima kasih berlimpah juga utk nasihat bijaknya. Indahnya berbagi...... Tuhan sertamu dan keluarga selalu. Itu bagian dari doa saya senantiasa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Anda memiliki kritik, saran atau masukan demi penyempurnaan blog ini? Mohon tinggalkan di sini ya Samawi....

Best Regard


_________________________buminanmanusiawi______________________

Popular posts from this blog

Maria, Si Eva Baru di Era Baru

Materi Pendukung Katekumenat