CINTA, apaan tuhhhh......? (Sekadar Berwawasan)


PEUBAH!
Ah, entahlah Samawi (Sahabat Buminanmanusiawi)! Mungkin yang tepat adalah perubah atau malah pengubah? Yang jelas yang kumaksudkan adalah julukan buat angka 9 pada 9x dengan x sebagai variabel. Soal peristilahan matematis seperti ini boleh jadi salah karena jelas bukan bidangku. Ini urusannya orang-orang eksakta. Jadi, anda boleh saja mengubah judul di atas dengan yang anda pikir lebih tepat, lebih benar. Yang jelas yang mau kusorot cuma ini: angka 9 pada 9x.
Angka 9 juga bukanlah merupakan angka mistik pada kesempatan ini. Jadi, anda boleh menggantikannya dengan angka favorit anda, entah tanggal lahir anda entah pula nomor punggung pemain favorit anda di lapangan hijau. Cihuy..., asyik oy, jika ada yang menggantinya dengan tanggal jadian dengan Si Doi. Heboh, coy! Samawi ternyata bisa jatuh cinta juga. He...he..he....
Ya! Anda sepakat untuk mengistilahkannya peubah atau bukan, sepakat dengan angka 9 ataupun bukan, itu terserah Anda, karena yang kita perlukan adalah istilah untuk angka di depan variabel x yang juga bisa diganti dengan y (atau malah n?) pada contoh peristilahan matematika di atas. Tapi, mengandaikan anda telah setuju dengan penggunaan angka 9, marilah kini kuajak kita merenungkan cinta!
Cinta, seperti juga angka 9 ataupun juga angka-angka yang lain adalah substansi –substansi yang tidak bisa didefinisikan secara final tuntas. Artinya, tak ada definisi yang bersifat baku. Coba, 9 itu apa? Pasti ada yang akan jawab hasil pengurangan dari 10 kurang 1. Tapi yang lain menjawab, ”Bukan! 9 adalah hasil perkalian 3 dengan 3”, dan beragam jawaban lainnya. Tapi tetap tak ada jawaban yang tajam mengatasi yang lain, kan?
Demikian pula, cinta itu apa? Maka beragam jawaban pun bermunculan. Erich Fromm menjawab bahwa cinta adalah solusi atas problem eksistensi yang paling dalam. “Cinta adalah tumbuhnya sayap-sayap jiwa”, kilah Kahlil Gibran. Tapi, “Bukan,...cinta adalah sebuah ilusi”, demikian timpal orang-orang sinis. Sementara sebagian orang lagi mengatakan, “Cinta adalah persahabatan, plus seks”. Tidak ada yang mengesankan, bukan? Jadi, tak ada definisi cinta yang bersifat tajam-menukik, yang menjadi jawaban tetap sebagaimana kita juga bingung menentukan definisi yang tepat bagi sebuah angka 9 tadi.
Tetapi, kita semua juga mengakui bahwa baik angka 9 pun cinta akan menjadi lain ketika hadir pada realitas lain. Untuk menggantikan x pada 9x di atas misalnya, 9 hadir pada mangga maka orang akan berpikir soal jumlah sekumpulan buah mangga. Ketika x diganti dengan Mei, maka 9 Mei adalah sebuah tanggal. Ketika dihubungkan dengan sepak bola, ia bermakna sebagai nomor punggung Ronaldo di Timnas Brasil, dlsb. Demikian pula cinta, ketika ia hadir pada coklat maka itu menyatakan suka yang berlebihan. Ketika cinta hadir di antara sepasang kekasih, itu pasti romantisme. Dan akan lain lagi fungsi dan nuansanya ketika dihubungkan dengan figur ibu. Demikianlah, cinta bagaikan angka 9 di depan x pada 9x adalah sesuatu yang tak memiliki definisi tegas-tetap namun diakui punya makna vital ketika dihubungkan dengan yang dilekatinya.
Jadi? Bagi saya Samawi, CINTA itu tak lebih dari PEUBAH dalam kajian matematis. Tidak terdefinisikan dengan tetap (definitif) namun akan memberi makna pada hubungan-hubungan antarinsan maupun manusia terhadap barang-barangnya. Sedemikian misteriuskah cinta? Anda sendiri punya jawabannya tersendiri.
Silakan sumbang pendapat Anda di bawah, selaku admin blog, saya juga siap menjadi moderator Anda sekalian di sini. Keep respect each other because we are the same under the same sky, under the same moon, above the same Faher Land. We are Indonesian Youth. We are Samawi.


Wassalam
Buminanmanusiawi

Comments

Popular posts from this blog

Maria, Si Eva Baru di Era Baru

Materi Pendukung Katekumenat

Kupu-kupu yang Lucu, Berita Apa yang Kau Bawa?